4 Jenis Ragi


 Assalamu'alaikum Baking lovers

masih membahas
tentang ragi.

Ragi merupakan bahan utama dalam pembuatan roti, selain untuk mengembangkan roti fungsi lain dari ragi adalah untuk melembutkan gluten yang terbentuk pada adonan. Cendawan atau ragi akan mudah berproses apabila di campurkan gula, hal itu dikarenakan ragi termasuk jenis mahluk hidup dan gula adalah salah satu makanan utama yang disukai ragi.

Ada beberapa jenis ragi yang bisa digunakan untuk campuran pembuatan adonan roti, pembahasanya sebagai berikut.

Ragi alami atau ragi natural

Ragi alami adalah proses pembuatan ragi dengan cara mencampurkan tepung terigu dan air sebagai bahan dasar dalam pembuatanya, keduanya dicampur sampai berfermentasi sehingga terbentuk mikrorganisme.

Sebagai catatan, bergelut dengan ragi natural sebetulnya tidak sulit. Butuh waktu kurang lebih 6 sampai 7  hari untuk membuat ragi alami sampai benar benar bisa digunakan dalam pembuatan roti.

Ragi Alami

ada beberapa istilah penamaan ragi alami yang populer dikalangan para baker yaitu, Levain, stater, sourdough stater, adonan asam, adonan biangan .

 Ragi Basah

Seperti namanya, ragi jenis ini memiliki kandungan air cukup tinggi yang mengakibatkan umur simpannya menjadi singkat. Ragi ini harus disimpan pada suhu maksimal 1°C. Cara menggunakannya yaitu dengan diremas-remas terlebih dahulu, lalu dicampur ke dalam adonan roti.

 Ragi Instant

Ragi instant berbentuk butiran kering dengan ukuran yang lebih kecil dari ragi koral. Cara menggunakannya sangat praktis, bisa langsung dicampur ke dalam adonan. Untuk menjaga mutunya tetap baik, ragi instant harus disimpan di dalam wadah kedap udara setelah dibuka dari kemasannya.

 Ragi Koral

Ragi ini berupa butiran kering dengan aroma yang khas. Ragi jenis ini akan berfungsi setelah dilarutkan ke dalam air hangat kuku selama 10-30 menit dengan perbandingan 1 bagian ragi dengan 4 bagian air. 

sumber : titanbaking.com, wikipedia, pengalaman pribadi


Tidak ada komentar:

Posting Komentar